Ironisnya Indonesia...

Satu lagi pesawat militer Indonesia jatuh tanpa harus bertempur di medan perang. Pesawat jenis nomad milik TNI AL jatuh di Kalimantan Timur mengangkut 9 orang putra terbaik bangsa. Sebelum diperbolehkan terbang pesawat lawas ini memang telah diperiksa kelayakan terbangnya dan telah dinyatakan layak terbang. Namun apa daya, pesawat tua ini tampaknya tak mampu untuk mengatasi ganasnya medan di wilayah Kalimantan. Nomad selama ini memang menjadi andalan TNI AL sebagai pesawat patroli maritim walaupun usianya yang rata-rata mencapai 23 - 30 tahunan. Keterbatasan anggaran lagi-lagi menjadi alasan TNI untuk tetap mempertahankan pesawat-pesawat uzur mereka dan lebih mengesampingkan keselamatan para prajurit TNI yang tak kalah mahalnya. Pesawat Nomad memang dikenal sebagai pesawat yang tangguh untuk digunakan di medan yang kurang bersahabat. Pesawat buatan Australia ini mampu untuk lepas landas di landasan yang pendek dan juga mampu untuk terbang rendah, itulah sebabnya TNI AL selama ini mengandalkan pesawat ini untuk melakukan patroli di wilayah perairan di Indonesia.

Pesawat ini juga dilengkapi oleh alat pertahanan diri selain juga dilengkapi radar intai. Tapi...... tetap saja, usia tua pesawat ini sudah tak bisa dibanggakan lagi. Di Australia saja pesawat jenis ini sudah dipensiunkan alias tidak lagi dipergunakan oleh militer mereka. Bagaimana dengan Indonesia? TNI AL sendiri sampai saat ini masih memiliki 22 pesawat jenis Nomad, dari jumlah tersebut hanya 14 diantaranya yang masih dinyatakan "layak" terbang. Ironis memang.. Indonesia yang dulunya diperebutkan oleh banyak negara karena kekayaan alamnya yang melimpah kini justru tak berdaya oleh perkembangan jaman. Indonesia 'Sang Macan Asia' kini tak mampu lagi untuk mengaum. Sebegitu miskinkah Indonesia kini? Sebenarnya kejadian jatuhnya pesawat Indonesia yang akhirnya menewaskan putra putri Indonesia dapat dicegah andai saja anggaran pemerintah tak terlalu banyak digunakan untuk berpolitik dan menebalkan kantong-kantong pejabat dan wakil rakyat di DPR yang kerjanya hanya tidur saat rapat. Andai saja korupsi juga berhasil diberantas tuntas sampai ke akar-akarnya. Dan andai saja pemerintah kini sadar akan pentingnya alat utama sistem senjata (alutsista) modern demi menjaga kedaulatan bangsa ini sehingga tak ada lagi yang namanya pelanggaran kedaulatan, pencurian ikan, penebangan liar, dan jatuh maupun tenggelamnya pesawat dan kapal Indonesia di wilayahnya sendiri.

Saat ini anggaran militer Indonesia memang telah sedikit ditingkatkan namun, jumlah anggaran tersebut tetap saja tidak memungkinkan bagi TNI untuk membeli persenjataan modern dari luar negeri. Saat ini TNI memang lebih mengandalkan pengadaan alat persenjataan militer hasil produksi dalam negeri. Pesawat Nomad pun rencananya akan segera digantikan fungsinya oleh pesawat jenis Cassa CN-212 produksi PT. Dirgantara Indonesia. Selain pesawat, TNI juga saat ini sedang menantikan karya dalam negeri lainnya berupa kapal tempur buatan PT. PAL hasil kerjasama mereka dengan PT. Pindad. Tapi tetap saja, produk persenjataan produksi dalam negeri terutama pesawat sampai saat ini masih sebatas pesawat tempur 'ringan', belum cukup sangar untuk menakut-nakuti negara nakal seperti "Malingsya" (:D). Apa boleh buat... itulah kemampuan kita saat ini. Semoga saja pemerintah dan wakil rakyat kita dapat segera sadar dan semoga pula perusahaan-perusahaan dalam negeri kita juga dapat segera bersaing dengan perusahaan di luar sehingga mereka dapat menghasilkan produk-produk terbaik demi bangsa kita tercinta ini. Bangkitlah Indonesiaku!

Category:

0 komentar:

Posting Komentar