Good bye Mbah Surip, I Love U Full..

Pertama kali gwa denger berita dari temen gwa yang bilang Mbah Surip meninggal dunia sulit rasanya bwat bisa percaya. Apalagi gwa lagi demen-demennya nyanyiin lagunya doi. Tapi apa boleh buat, itulah yang namanya takdir, cuma Tuhan Yang Maha Esa yang tau apa yang bakalan terjadi besok. Yang bisa gwa lakuin sekarang cuman bisa mendoakan agar arwah Mbah Surip bisa diterima di sisi Yang Maha Kuasa dan semoga orang-orang yang ditinggalkannya dapat diberi ketabahan. Amin.......

Mbah Surip memang telah meninggal dunia pada hari Selasa, 4 Agustus 2009 kemaren pada pukul 10.30 WIB. Kematiannya yang mendadak menggemparkan seluruh lapisan rakyat di Indonesia, bahkan Presiden SBY pun turut serta mengucapkan rasa belasungkawanya terkait kematian sang penyanyi nyentrik nan fenomenal tersebut. Mbah Surip sendiri sebenarnya memiliki nama asli Urip Ariyanto, lahir di Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 5 Mei 1949. Walaupun penampilannya nyentrik, berambut gimbal dengan dandanan rasta, ternyata kakek berusia 60 tahun ini bukan orang sembarangan lho! Beliau berhasil menamatkan kuliahnya sampai mendapatkan gelar sarjana kimia di Universitas Sunan Giri, Surabaya, Mbah Surip lantas melanjutkan studinya hingga gelarnya pun nyaris lengkap! Drs., Insinyur, dan bahkan gelar MBA pun dikantonginya! Pantas saja kalau kemudian penggemar perkedel kentang inipun kemudian dipercaya untuk bekerja pada sejumlah perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak di luar negeri yaitu Kanada, Yordania, California, dan Texas. Bahkan, lagu tak gendong yang membuatnya terkenal itupun konon diciptakannya saat beliau masih bekerja di Amerika Serikat pada tahun 1983.

Sosok mbah surip yang dikenal memiliki ketawa yang khas dan selalu tampil ceria ini ternyata sempat juga mengalami masa-masa suram dan menyedihkan dikala dia harus mengetahui fakta bahwa wanita yang dicintainya telah jatuh ke pelukan lelaki lain. Kejadian tersebut-pun memaksanya untuk menjomblo sampai wafat dan kemudian membuat hidupnya berubah. Urip Apriyanto pun akhirnya memutuskan untuk menjadi sosok yang selalu ceria dan lalu mencoba mengadu nasibnya ke Jakarta. Menggunakan sepeda ontel untuk dapat sampai di Jakarta, maniak kopi hitam ini lalu hidup 'menggelandang' di ibu kota. Selama tinggal di Jakarta ia sering mendatangi tempat-tempat perkumpulan para seniman dan menginap disana. Tak mengherankan apabila akhirnya ia pun mengenal banyak tokoh-tokoh seniman terkenal Indonesia. Sebelum akhirnya sosoknya menjadi fenomal seperti sekarang ini dirinya dahulu sebenarnya sudah sering diajak untuk manggung bareng oleh artis-artis top Indonesia saat itu seperti God Bless, Iwan Fals, dll.

Mbah Surip lantas kemudian menjadi benar-benar terkenal setelah akhirnya ada salah satu perusahaan rekaman tertarik untuk menjadikan lagu 'Tak Gendong'nya menjadi Nada Sambung Pribadi (NSP) untuk handphone. Tak disangka NSP lagu 'Tak Gendong'pun akhirnya meledak dipasaran! Puluhan ribu pengguna berbagai operator telepon seluler menggunakan lagu unik dan mudah didengar tersebut. Tawaran manggung di berbagai stasiun televisi dan radio membanjiri Mbah Surip. Ia pun kemudian ditawari job manggung di berbagai tempat di seluruh Indonesia hingga akhirnya ajal pun menjemput kakek 4 cucu ini. Setelah sempat pingsan saat mengisi salah satu acara, beliau akhirnya 'digendong' oleh Yang Kuasa di kediaman Mamik Prakoso (Srimulat) pukul 10.30 WIB tanggal 4 Agustus kemarin. Jasadnya pun kemudian dimakamkan di areal Bengkel Teater Rendra milik W.S. Rendra. Tempat yang dianggapnya sebagai tempat yang paling nyaman untuk beristirahat.

Setelah kematiannya, Mbah Surip tetap menciptakan berita-berita fenomenal seputar karier serta penyebab kematiannya. Disinyalir penyebab kematiannya adalah dari gaya hidupnya sendiri, Mbah Surip memang dikenal sangat doyan meminum kopi. Ia dapat menghabiskan 20 gelas besar kopi dalam sehari! Ia bahkan menggunakan kopi sebagai pelepas dahaganya setelah selesai makan. Mbah Surip juga dikenal sebagai perokok kretek berat, ia mampu merokok sampai 3 bungkus rokok dalam sehari! Kebiasaan-kebiasaan buruknya itulah yang diperkirakan menjadi faktor utama kematiannya. Jadwal manggung yang padat tentunya harus diimbangi oleh istirahat yang cukup, bagaimana bisa ia istirahat apabila dia minum kopi terus-terusan?

Masalah honornya dari NSP-pun menjadi perbincangan hangat di media. Konon ia seharusnya berhak mendapatkan royalti sebesar Rp.4,5 miliar sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu 'Tak Gendong' yang dijadikan nada sambung pribadi. Namun...... sampai sekarang uang tersebut tidak pernah sampai ke tangan Mbah Surip tanpa alasan yang jelas. Mbah Surip memang tidak pernah mempermasalahkan honor. Baginya asalkan ia dapat menghibur masyarakat yang dicintainya ia sudah dapat terhibur. Selain masalah royalti NSP yang tak kunjung didapat, rumah dan mobil yang diberikan kepada penyanyi nyentrik inipun konon diambil kembali oleh perusahaan yang memberikannya karena Mbah Surip dinilai gagal memenuhi kontrak 3 tahunnya bersama perusahaan tersebut. Masalah harta kekayaan Mbah Surip ini lantas menimbulkan konflik pula di antara keluarga sang Mbah. Anak Mbah Surip yang selama ini selalu menemani kemanapun Mbah Surip manggung sempat mengamuk sehari setelah kematian ayahandanya tercinta. Ia kecewa terhadap anggota keluarganya yang lain yang baru mau peduli terhadap kondisi ayahnya setelah sang ayah tenar seperti sekarang.

Apapun hal yang ditinggalkan oleh Mbah Surip, marilah kita menjadikannya kenangan manis yang dapat selalu mengingatkan kita akan dirinya. Kenanglah selalu canda tawanya. Kenanglah selalu perjuangannya. Jadikanlah semangatnya sebagai panutan kita. Good bye Mbah Surip, I Love You Full........



Dikutip dari berbagai sumber.

Category:

0 komentar:

Posting Komentar